Foto Human Interest adalah karya foto yang mampu menggambarkan
suka duka perjalanan hidup manusia.atau foto
yang diambil dari interaksi sehari-hari
manusia.
Adapun cara dan tehnik membuat foto human interest yaitu :
Pendekatan Pribadi
Cara terbaik membuat foto-foto manusia adalah dengan pendekatan pribadi yang
tulus. Misalnya melalui senyum, percakapan dan intetraksi lain untuk
menciptakan keakraban dan rasa nyaman. Ketika sudah merasa diterima, barulah
utarakan keinginan Anda untuk membuat foto mereka. Menurut sejumlah fotografer
selama ini, dengan begitu hampir jarang orang yang menolak. Bahkan ketika orang
itu disuruh untuk mengubah posisi, senyum atau melakukan kegiatan yang sedang
mereka lakukan.
Pakailah lensa normal 50 mm
atau sudut lebar 24-28 mm karena dapat menciptakan foto-foto yang lebih akrab
yang seolah membawa kita ke tengah mereka. Dengan lensa sudut lebar kita dapat
merekam mereka dikelilingi dunianya dengan mana dapat memberikan identitas
tentang dirinya.
Meskipun begitu bukan
berarti tele (100-200mm atau bahkan 300mm) tidak punya tempat pada foto human
interest. Misalnya ketika kita secara fisik tidak dapat mendekat untuk
mengambil foto close-up atau dalam menghadapi subjek yang sangat malu
berhadapan dengan kamera. Pada pemotretan human interest yang sangat dinamis,
program otomatis dan otofokus akan membantu Anda mendapatkan foto-foto yang
baik dengan lebih pasti. Tetapi jangan terpaku dengan lensa karena kita
berkarya harus dengan tulus dan sesuai selera, tidak terpaku dengan keadaan,
yang penting niat tanpa ada keterpaksaan.
Cairkan Suasana
Salah satu faktor
sukses terpenting dalam pemotretan human interest adalah kemampuan si
fotografer mencairkan suasana dan membaur dengan lingkungan yang akan
difotonya. Untuk mencairkan suasana Anda bisa datang ke tengah mereka dengan
maksud melihat saja dan bila perlu mengajak bercakap-cakap. Misalnya dengan
mengajukan banyak pertanyaan relevan. Bila di pasar misalnya, tanyakan harga,
penjualan, untung mereka, situasi sekarang, dan lain-lain hingga mereka merasa
nyaman dengan Anda.
Setelah suasana
cair, baru Anda bisa angkat kamera yang ingin dibidik dan senyum. Dengan teknik
ini Anda dijamin selalu berhasil merekam foto-foto human interest yang hidup,
dan yang tidak kalah pentingnya membuat banyak teman. Tentu saja agar Anda bisa
bekerja dengan cepat, Anda harus mempersiapkan kamera Anda sebelumnya.
Mampu
membaur hingga Anda tidak tampak seperti orang luar juga merupakan satu teknik
yang sangat efektif untuk menghasilkan foto-foto manusia yang wajar dan apa
adanya. Dengan membaur Anda tidak lagi menjadi pusat perhatian hingga bebas
berkeliaran. Salah satu cara terbaik adalah dengan tidak mengiklankan diri Anda
sebagai fotografer. Pakailah pakaian biasa, T’Shirt, jean dan lain-lain, bawa
tas kamera kecil dan kamera dengan menenteng di satu tangan hingga tampak
seolah-olah Anda tidak tertarik untuk memotret. Ingat! Menggantung kamera di
leher, selalu mengundang perhatian. Dengan teknik ini Anda hanya perlu
mengangkat kamera ketika memotret.
Cari Sudut Pandang
Foto yang baik jarang terjadi secara kebetulan. Paling tidak hasil dari sebuah
previsualisasi kreatif yang terasa dan didukung persiapan teknis yang matang.
Dengan bertambahnya pengalaman atau jam terbang, kemampuan setiap fotografer
untuk mempersiapkan diri, memvisualisasi dan menciptakan sebuah komposisi juga
akan terus bertambah tajam. Hingga akhirnya mencapai satu titik di mana proses
tersebut bergulir secara otomatis, bahkan di bawah sadar,.
Pada tingkat ini, setiap fotografer akan dapat dengan mudah mengambil keputusan
tentang foto yang ingin dia rekam tanpa perlu mengangkat kamera dan coba-coba
berbagai macam lensa, sudut pandang dan jarak pemotretan. Karena dengan
previsualisasi, dia akan langsung tahu dari sudut mana dia akan memotret, lensa
dengan titik api mana yang terbaik, kecepatan rana berapa dan diafragma yang
tepat untuk merekam foto yang dia inginkan. Proses yang sebenarnya makan waktu
jauh lebih cepat dari menuliskan kalimat ini, sangat menentukan sukses Anda dalam
menciptakan foto-foto yang kuat setiap saat.
Memilih sudut pandang terbaik tidak hanya untuk menentukan penampilan visual
dari foto Anda, tapi juga mencakup estetika dan pesan yang dapat disampaikan
oleh foto tersebut. Seperti misalnya bila Anda memotret sebuah pawai
tradisional, tentu Anda ingin mendapatkan foto-foto yang kuat dan yang mampu
menampilkan subjek foto dengan indah bebas dari latar belakang yang mengganggu
dan sekaligus dapat mengidentifikasi lokasi, situasi, dan kondisi dari event
tersebut. Human interest membutuhkan kepekaan Anda. Dan terakhir Jangan lupa
memberikan ucapan TERIMA KASIH kepada subjek foto, sesudah memotret foto Human Interest"
Foto Human Interest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar