Selasa, 30 April 2013

tikawardanhi@yahoo.co.id



Tugas individu (PR)
Nama  : Fikri haikal
Nim     : 1210121116
Kelas   : Komunikasi C
Fak     : Ekonomi dan Ilmu Sosial
ANALISIS KRIRIS PUBLIC RELATION
Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan
1.      Pengertian Umum
Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing
Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
2.      Pengertian Khusus
Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama.
Tujuan PR itu ternyata sangat luas. Melalui serangkaian pembahasan yang mendalam, maka beberapa di antaranya yang pokok adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan perusahaan.
2.      Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
3.      Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai.
4.      Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.
5.      Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
6.      Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelengaraan suatu acara.
7.      Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas,serta membuka pasar-pasar ekspor baru.
8.      Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya perusahaan yang go public.
9.      Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit setelah krisis.
10.  Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahananperusahaan dalam rangka menghadapi risiko pengambil alihan.
11.  Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
12.  Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
13.  Untuk memastikan para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
14.  Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan.
Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
a.       Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b.      Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
c.       Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
d.       Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e.       Mendukung bauran pemasaran.
Dan fungsi PR adalah menjadi kebutuhan utama dalam suatu organisasi atau lembaga karena peranannya yang kuat dalam memperlihatkan wajah perusahaan dengan image yang baik dan usaha mencari dukungan masyarakat. Tidak hanya itu, ada beberapa fungsi penting lainnya seperti berikut

1.      Menarik simpati masyarakat agar perusahaan dapat dikenal public dengan baik
2.       Menerangkan kepada masyarakat tentang fungsi kelembagaan dan keuntungan yang akan didapat bila bergabung dengan organisasi atau menggunakan jasa perusahaan,
3.      Menimbulkan efek persuasif atau pembujukan langsung sehingga masyarakat mengubah sikapnya dari belum percaya menjadi percaya terhadapa oraganisasi.
4.      Mengevaluasi sikap perusahaan terdahulu dilihat dari tanggapan publik sehingga dapat memperbaiki manajemen perusahaan kedepannya.
5.       Menjadi jembatan penghubung atara masyarakat sebagai pelanggan dan perusahaan dengan manajemen sebagai penyedia jasa dan layanan.
Salah satu contoh kasus krisis PR yang diangkat penulis ialah masalah Ujian Nasional yang diselenggarakan  oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Itjen Kemendikbud Klaim Tak Ada Kebocoran Soal UN
http://images.detik.com/content/2013/04/25/10/223613_ujiannasionaldlm.jpgJakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerima enam laporan kebocoran soal Ujian Nasional (UN). Namun, Sekjen Inspektorat Kemendikbud menjamin tidak ada kebocoran soal.
"Tidak terjadi kebocoran soal ujian nasional," kata Sekretaris Jenderal Inspektorat Kemendikbud, Hindun Basri Purba di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2013).

Hal ini disampaikan dalam jumpa pers evaluasi pelaksanaan UN SMP/MTs/SMPLB di kantor Kemendikbud. Dalam acara ini turut hadir Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud, Khairil Anwar Notosubroto, dan anggota Badan Standar Nasional Pendidikan, Tengku Ramli Zakaria.
Purba mengatakan auditornya telah melakukan pengecekan soal ujian nasional di daerah-daerah. Dia menjamin tidak terdapat kebocoran soal seperti yang dilaporkan masyarakat.
"Kami sudah lapor ke Pak Menteri. Untuk kali ini UN SMP di 33 provinsi. Auditor kami di 96 daerah. Dan tidak ada laporan yang signifikan," ujar Purba.
Purba menjelaskan, keyakinan tidak adanya kebocoran soal ini karena ia turun langsung melakukan pengecekan di beberapa daerah. Dan hasilnya, ia melihat pengawalan yang ketat dari aparat dan dinas setempat.

"Saya baru pulang dari Medan, dan saya lihat sendiri pengawalan polisi sangat ketat. Di setiap rayon ada yang menjaga," terangnya.
Dia memaparkan, sekitar 300 auditor dilibatkan dalam proses UN 2013. Selanjutnya auditor dari Itjen akan melakukan pengawasan pemindaian jawaban di tingkatan dinas dan perguruan tinggi.
"Besok, auditor kami akan memantau pemindaian di 33 provinsi. Ini akan kita kawal ketat," tuturnya.
Sebelumnya, di kesempatan yang sama, Kabalitbang Kemendikbud, Khairil Anwar memaparkan pihaknya menerima enam laporan kebocoran soal dari beberapa daerah. "Kami menerima 6 laporan kebocoran tahun ini," kata Khairil dalam jumpa pers.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, dia langsung berkoordinasi dengan Itjen Kemendikbud dan mendapat jawaban bahwa laporan tersebut tidak terbukti di lapangan.

"Laporan kebocoran tidak terbukti. Melaporkan iya, kan melaporkan gampang apalagi cuma SMS saja," jelas Khairil.
Berdasarkan pemaparan Kabalitbang Kemendikbud, terjadi penurunan angka pelaporan kebocoran soal jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun 2012, terdapat 85 laporan sedangkan tahun 2013 hanya terdapat enam laporan dari masyarakat.
Sedangkan jumlah laporan soal yang tertukar naik dari empat laporan di tahun 2012 menjadi 16 laporan di tahun ini. Namun, secara keseluruhan, Kemendikbud mengklaim pelaksanaan UN SMP berjalan lancar.
"Alhamdulillah, UN SMP berjalan lancar. Tidak ada masalah yang berat. Ini menjadi penawar untuk UN SMA yang kemarin bermasalah," jelas Khairil sambil tersenyum.
Analisis penulis terhadap kementarian pendidikan dan kebudayaan.
Krisis Public Relation terhadap kementerian pendidikan dan kebudayaan.
  1. Pernyataan kementerian pendidikan dan kebudayaan soal jaminan tidak bocarnya soal UN tidak relevan dengan data yang ada di lapangan.
Sehingga Public Relation menganggap kemendikbud karena lalai dalam tanggung jawabnya
  1. Mayoritas masyarakat (orang tua murid) menolak pengadaan UN Tahun depan yang menjadikan tugas tahunan kementerian pendidikan dan kebudayaan.
  2. Kementerian pendidikan dan kebudayaan menerima keritikan dari berbagai pihak atas krisis PR yang di alami termasuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat.