Jumat, 06 Desember 2013

HUMAN INTEREST

Foto Human Interest adalah karya foto yang mampu menggambarkan suka duka perjalanan hidup manusia.atau foto yang diambil dari interaksi  sehari-hari manusia.

Adapun cara dan tehnik membuat foto human interest yaitu :
Pendekatan Pribadi
      Cara terbaik membuat foto-foto manusia adalah dengan pendekatan pribadi yang tulus. Misalnya melalui senyum, percakapan dan intetraksi lain untuk menciptakan keakraban dan rasa nyaman. Ketika sudah merasa diterima, barulah utarakan keinginan Anda untuk membuat foto mereka. Menurut sejumlah fotografer selama ini, dengan begitu hampir jarang orang yang menolak. Bahkan ketika orang itu disuruh untuk mengubah posisi, senyum atau melakukan kegiatan yang sedang mereka lakukan.

       Pakailah lensa normal 50 mm atau sudut lebar 24-28 mm karena dapat menciptakan foto-foto yang lebih akrab yang seolah membawa kita ke tengah mereka. Dengan lensa sudut lebar kita dapat merekam mereka dikelilingi dunianya dengan mana dapat memberikan identitas tentang dirinya.

       Meskipun begitu bukan berarti tele (100-200mm atau bahkan 300mm) tidak punya tempat pada foto human interest. Misalnya ketika kita secara fisik tidak dapat mendekat untuk mengambil foto close-up atau dalam menghadapi subjek yang sangat malu berhadapan dengan kamera. Pada pemotretan human interest yang sangat dinamis, program otomatis dan otofokus akan membantu Anda mendapatkan foto-foto yang baik dengan lebih pasti. Tetapi jangan terpaku dengan lensa karena kita berkarya harus dengan tulus dan sesuai selera, tidak terpaku dengan keadaan, yang penting niat tanpa ada keterpaksaan.
Cairkan Suasana
        Salah satu faktor sukses terpenting dalam pemotretan human interest adalah kemampuan si fotografer mencairkan suasana dan membaur dengan lingkungan yang akan difotonya. Untuk mencairkan suasana Anda bisa datang ke tengah mereka dengan maksud melihat saja dan bila perlu mengajak bercakap-cakap. Misalnya dengan mengajukan banyak pertanyaan relevan. Bila di pasar misalnya, tanyakan harga, penjualan, untung mereka, situasi sekarang, dan lain-lain hingga mereka merasa nyaman dengan Anda.

         Setelah suasana cair, baru Anda bisa angkat kamera yang ingin dibidik dan senyum. Dengan teknik ini Anda dijamin selalu berhasil merekam foto-foto human interest yang hidup, dan yang tidak kalah pentingnya membuat banyak teman. Tentu saja agar Anda bisa bekerja dengan cepat, Anda harus mempersiapkan kamera Anda sebelumnya.

          Mampu membaur hingga Anda tidak tampak seperti orang luar juga merupakan satu teknik yang sangat efektif untuk menghasilkan foto-foto manusia yang wajar dan apa adanya. Dengan membaur Anda tidak lagi menjadi pusat perhatian hingga bebas berkeliaran. Salah satu cara terbaik adalah dengan tidak mengiklankan diri Anda sebagai fotografer. Pakailah pakaian biasa, T’Shirt, jean dan lain-lain, bawa tas kamera kecil dan kamera dengan menenteng di satu tangan hingga tampak seolah-olah Anda tidak tertarik untuk memotret. Ingat! Menggantung kamera di leher, selalu mengundang perhatian. Dengan teknik ini Anda hanya perlu mengangkat kamera ketika memotret.

Cari Sudut Pandang
           Foto yang baik jarang terjadi secara kebetulan. Paling tidak hasil dari sebuah previsualisasi kreatif yang terasa dan didukung persiapan teknis yang matang. Dengan bertambahnya pengalaman atau jam terbang, kemampuan setiap fotografer untuk mempersiapkan diri, memvisualisasi dan menciptakan sebuah komposisi juga akan terus bertambah tajam. Hingga akhirnya mencapai satu titik di mana proses tersebut bergulir secara otomatis, bahkan di bawah sadar,.

             Pada tingkat ini, setiap fotografer akan dapat dengan mudah mengambil keputusan tentang foto yang ingin dia rekam tanpa perlu mengangkat kamera dan coba-coba berbagai macam lensa, sudut pandang dan jarak pemotretan. Karena dengan previsualisasi, dia akan langsung tahu dari sudut mana dia akan memotret, lensa dengan titik api mana yang terbaik, kecepatan rana berapa dan diafragma yang tepat untuk merekam foto yang dia inginkan. Proses yang sebenarnya makan waktu jauh lebih cepat dari menuliskan kalimat ini, sangat menentukan sukses Anda dalam menciptakan foto-foto yang kuat setiap saat.

            Memilih sudut pandang terbaik tidak hanya untuk menentukan penampilan visual dari foto Anda, tapi juga mencakup estetika dan pesan yang dapat disampaikan oleh foto tersebut. Seperti misalnya bila Anda memotret sebuah pawai tradisional, tentu Anda ingin mendapatkan foto-foto yang kuat dan yang mampu menampilkan subjek foto dengan indah bebas dari latar belakang yang mengganggu dan sekaligus dapat mengidentifikasi lokasi, situasi, dan kondisi dari event tersebut. Human interest membutuhkan kepekaan Anda. Dan terakhir Jangan lupa memberikan ucapan TERIMA KASIH kepada subjek foto, sesudah memotret foto Human  Interest"

Foto Human Interest


Tidak ada komentar:

Posting Komentar